Kasih Komentar ya..... moga berguna infonya
Jangan segan-sega komentar dan jangan lupa di follow
OK !!!!!
RSS
content top

Sudono Salim (Liem Sioe Liong)

Sudono Salim atau Liem Sioe Liong (Hanzi: 林紹良, pinyin: Lin Shaoliang) (lahir di Tiongkok, 10 September 1915) adalah seorang pengusaha Indonesia. Dia merupakan pendiri Grup Salim. Kepemilikan Grup Salim meliputi Indofood, Indomobil, Indocement, Indosiar, BCA, Indomaret, Indomarco, dan lain-lain. Ia dikenal luas masyarakat dekat dengan mantan Presiden ke-2 Indonesia Soeharto dan saat ini, ia tinggal di Singapura. Usahanya diteruskan anaknya yakni Anthony Salim dan menantunya Franciscus Welirang.

Kisahnya dimulai pada tahun 1938 saat Tiongkok dilanda perang Dunia Kedua. lalu Jepang menyerbu dengan kejamnya. Ketika itu banyak pemuda Tiongkok yang ingin menghindari perang. Mereka pergi ke arah selatan (Indonesia), termasuk Sudono. Kapal yang ditumpangi sudono ternyata mendarat di Surabaya. Selama 4 hari Sudono berada dipelabuhan dalam kondisi tidak makan dan minum, karena imigrasi di Surabaya tidak memperbolehkannya keluar pelabuhan, sampai kakaknya yang sudah lebih dahulu datang menjemputnya.



Kakaknya yang bernama Liem Sioe Hie membawanya ke Kudus untuk memulai bekerja di perusahaan rumahan. Pada waktu itu kakaknya menjadi pengusaha kerupuk dan tahu. Sudono bersama kakaknya juga membantu pamannya berdagang minyak kacang di Kudus.

Di Kudus, Sudono berkenalan dengan gadis asala Lasem, dan iapun tertarik dengan gadis tersebut, lalu ia melamarnya, tetapi orang tua si gadis menolaknya. Ia terus berusaha sampai mereka diijinkan menikah. Pesta pernikahannya dirayakan selama 12 hari karena keluarga istrinya termasuk masyarakat terpandang.

Seusai menikah Sudono makin ulet bekerja dan berusaha. sejak zaman revolusi ia terlatih menjadi Supplier cengkeh dengan menyelundupkan dari Maluku, Sumatera dan Sulawesi Utara melalui Singapura, kemudian di bawa ke Kudus.

Ketika usaha Liem Sioe Liong (Sudono) sudah berkembang pesat, petaka terjadi Jepang menjajah Indonesia pada awal 1940-an, dan akhirnya usahanya bangkrut. Setelah itu ia mengalami kecelakaan maut, teman-teman semobilnya mati semua, tetapi dia masih hidup dan sempat taksadarkan diri selama 2 hari. dan iapun pergi ke Jakarta.

Pada tahun 1969, Sudono bersama Sudwikatmono, Djuhar Sutanto, dan Ibrahim Risjad yang disebut sebagai "The Gang of Four", mendirikan CV. Waringin Kentjana, yang bergerak di bidang perdagangan, ekspor kopi, lada, karet, tengkawang, dan kopra. Sudono bertindak sebagai chairman.
Sudono juga telah mendirikan perusahaan keuangan, yaitu mendirikan Bank WIndu Kencana dan Bank Central Asia (BCA). Pada tahun 1970-an bank BCA merupakan bank swasta terbesar kedua di Indonesia. Selain itu kelompok ini mendirikan PT. Bogasari pada bulan Mei 1969, pada tahun 1975 mendirikan pabrik semen PT.Indocement Tunggal Perkasa perusahaan ini nyaris memonopoli semen di Indonesia hingga kelompok ini sempat di beri gelar Tycoon of Cement.

Sudono tidak berhenti disitu saja, ia juga membangun kerajaan bisnis dibidang otomotif dibawah bendera PT. Indomobil, Namun seiring Mundurnya Presiden Suharto dan akibat terjadi krisis moneter 1998, bisnis dan kekayaannya pun turun. Bahkan, ia terpaksa memilih bermukim di Singapura, setelah rumahnya dijarah oleh massa Reformasi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar